"Nah, gadis kecil. Sekarang beritahu dimana kristal langit dan matahari berada. Kau masih belum mau mati, kan?" Tanyanya kepada Aoi. "Mana mungkin aku tahu!!!! Kedua kristal itu tidak pernah diberitahukan dimana letaknya oleh pendeta!!!! Bahkan, anak si pendeta saja tidak mengetahuinya!!!" Teriak Aoi. "DASAR ANAK SIALAN!!!!!" Teriak tentara itu. "Sudahlah, Takuya. Biarkan saja anak itu. Nanti kalau dia capek dia akan memberitahukannya." Kata salah satu temannya. "Baiklah. kalau gitu, ayo kita istirahat dulu. Biar anak itu tetap di sana." Kata tentara yang bernama Takuya itu kepada temannya. Lalu, kedua tentara itu masuk ke tenda mereka untuk tidur.
Setelah para tentara itu pergi, Taiyou memanggil Aoi dengan pelan - pelan. "Aoi.....Aoi....." Katanya memanggil Aoi. "Eh, Taiyou? Kenapa kamu kemari? Cepat lari dari sini!!!! Aku tak ingin kamu tertangkap oleh mereka." Jawab Aoi. "Tidak akan!!! Aku akan menyelamatkanmu!!!!" Sahut Taiyou sambil mendatanginya. Setelah sampai, Taiyou langsung melepaskan ikatan pada Aoi. "Umm,...... Thanks ya sudah menyelamatkanku." Kata Aoi. "Sudah, sekarang ayo kita pergi dari sini." Kata Taiyou. Mereka pun kabur dari sana.
Setelah beberapa saat mereka berlari, mereka mendengar suara teriakan. Ternyata, itu adalah teriakan para tentara yang menyiksa Aoi tadi. "Gawat, ayo lari!!!!!" Seru Taiyou. "Aduh!!!" Teriak Aoi. Aoi terjatuh dan kakinya terluka parah. "Pergilah duluan, Taiyou. Biar aku yang mereka tangkap." Serunya kepada Taiyou. "Nggak mau!!!!" Taiyou menjawab seraya menghampiri Aoi. Para tentara itu semakin dekat dengan mereka. Taiyou langsung mengambil inisiatif. Dia menggendong Aoi dan bergegas lari. "Taiyou!!! Kenapa??". "Sudahlah. Yang penting kita harus kabur dari sini.Wahai kristal matahari, bimbinglah aku pergi dari sini!!" Taiyou mengeluarkan kristal merah dan melemparkannya. Kristal itu bersinar terang dan berganti dengan burung phoenix. Taiyou sambil menggendong Aoi langsung menaiki burung phoenix itu. "Astral, kita pergi ke lembah cahaya." Kata Taiyou kepada burung itu. Burung itu langsung terbang meninggalkan para tentara yang meneriaki mereka agar turun dan menyerahkan kristal itu.
-Bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar