New Millenium


           Pada abad 22, teknologi di bumi semakin maju. Banyak sekali hal – hal yang menggunakan teknologi seperti robot untuk mengurus rumah, lalu lintas, membantu pekerjaan manusia, dan robot – robot lainnya. Manusia sedang gencar – gencarnya membuat berbagai penemuan untuk mensejahterakan hidupnya, sampai pada suatu hari, saat ada sebuah sidang untuk kemajuan manusia,…
          “Ini masih belum cukup,… Kita tidak bisa berhenti sampai di sini.” Kata pemimpin sidang itu. “Kita harus mengembangkan ilmu pengetahuan kita sampai batas terakhir ilmu itu,… Sayangnya kita tidak bisa hidup selamanya. Karena itu, aku akan menjalankan proyek memindahkan jiwa manusia ke tubuh robot, agar kita bisa mengembangkan ilmu selama yang kita mau!!!” kata sang pemimpin itu dengan ambisi yang besar.
Usulan itu diterima oleh seluruh peserta sidang. Maka, proyek itu mulai dijalankan. Semua orang mendapat antrian untuk dipindahkan nyawanya ke tubuh robot. Dan,… proyek itu berjalan sampai semua manusia menjadi robot.
100 tahun kemudian, robot - robot yang berisi jiwa manusia itu merusak bumi karena tidak bisa merasakan sakit. Robot – robot itu melupakan hakikat sebagai manusia dan memburu manusia yang tersisa. Semua manusia mati, kecuali anak kembar yang disembunyikan oleh orang tuanya yang bernama Lenny dan Rilliane Scarya.
“Kalian harus hidup, demi semua manusia di abad ini,… Ubahlah masa lalu demi menyelamatkan masa ini. Hanya kalian yang bisa,…” Itu kata – kata terakhir yang dikatakan oleh orang tua mereka saat mereka disembunyikan. Mereka tidak pernah keluar, sampai mereka tak menyadari bahwa hanya mereka manusia yang tersisa di muka bumi ini.
Saat mereka keluar, mereka melihat semua hancur. Tidak terlihat manusia lain yang bertahan hidup. Mereka sadar hanya mereka yang tersisa.
“Len, a,… apa yang harus kia lakukan??? Tanpa ayah dan ibu, kita tidak bisa melakukan apa – apa,…” Tanya si adik. “Aku tahu itu, tapi… kita harus berjuang mengubah masa lalu agar kita bisa hidup bahagia di abad ini,… Hanya saja, bagaimana kita bisa ke masa lalu???” jawab si kakak kebingungan. Mereka terdiam, mencari cara agar mereka bisa kembali ke masa lalu.
“Kak, bagaimana kalau kita pergi ke lab penelitian ayah? Mungkin ada suatu cara untuk kembali ke masa lalu,…” Kata Rilliane atau Rin. “Boleh saja, hanya,… apa kita bisa menemukan sesuatu untuk kembali ke masa lalu???” Kata Lenny atau Len pesimis. “Kita tidak boleh berputus asa, Kak. Pasti ada jalan!!!” Ujar Rin menyemangati kakaknya. “Baiklah, kalau itu maumu,…” Kata Len mengalah.
Mereka segera pergi ke laboratorium milik ayah mereka, sambil berhati – hati agar tidak ketahuan oleh cyborg yang telah kehilangan hatinya. Banyak sekali rintangan yang mereka hadapi hingga mereka sampai di lab milik ayah mereka.
Rind dan Len terpaku. Di hadapan mereka terdapat sebuah mesin waktu yang dikembangkan ayahnya agar bisa mengubah masa lalu. Ketika mereka mulai melangkah, ada tangan cyborg yang memasuki celah dan berusaha membukanya. Mereka segera berlari menuju mesin waktu itu.
“Kak Len, apa kakak siap???” Tanya Rin ketakutan. “Tenang saja, kita akan selalu bersama.” Kata Len meyakinkan Rin dengan tersenyum. Len memencet tombol yang ada di panel di hadapan mereka. Muncul beberapa layar yang memunculkan masa lalu. Badan kakak beradik itu bersatu dengan data yang diperlukan, memberikan ingatan akan masa lalu yang sangat bahagia.
“Kak, sudah berapa lama harapan yang mengambang hingga kita ada di sini??? Saat aku terpuruk, kau selalu ada untuk melindungiku dan memperhatikanku. Aku tak ingin kehilanganmu!!!” Seru Rin.
Pintu itu akhirnya terbuka. Rin mendorong Len memasuki mesin waktu itu dan menguncinya dari luar. “Rin!!! Apa yang kamu lakukan??!!” Teriak Len. “Kak, tidak mungkin kita bisa pergi bersama. Aku akan menjadi umpan untuk memancing robot itu,… Aku rasa itu jalan terbaik untuk kita.” Sahut Rin pelan. “Bodoh!!! Kamu tidak boleh menjadi umpan!!! Bukakan pintu ini, Rin!!!” Seru Len. “Aku tidak mau. Kau, kau selalu melindungiku serta menjagaku. Kini giliranku untuk menyerahkan semuanya padamu.” Robot itu akhirnya masuk, Rin terdiam melihat wajah robot itu. Wajah itu, seperti wajah kakaknya. Robot itu menusuk perut Rin hingga dia dalam kondisi kritis. “Len, A,… aku tidak apa – apa,… Di dunia dimana semua berubah, kita pasti bertemu lagi. Lain kali kita,…” Ucapan Rin terputus oleh suara tembakan pistol yang langsung membunuh Rin. Len terpaku melihatnya.
“… Rin,… RIN!!!!” Teriak Len bersamaan dengan bergeraknya mesin waktu itu. Semua menghilang dari hadapannya. Semua, termasuk adiknya, Rin yang tersenyum di akhir hayatnya.
Lalu, Len tersadar di sebuah elevator bersama seorang gadis berambut panjang. Dilihatnya masa – masa yang sama menyakitkannya dengan masanya, dan Len mengubah semua masa itu menjadi masa yang bahagia, agar tidak terjadi masa seperti masanya.

- Tamat -

 Berdasarkan lagu Utopia, A Faint Wish, dan New Millenium oleh Kagamine Len - Rin

0 komentar:

Posting Komentar

Kagamine Rin Len Playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com